Friday, April 10, 2009

the dawn of a new era



Blog ini dibuat pada hari Jum'at (Jum'at agung) 10 April 2009 pukul 00.45 WIB

kenapa harus saya tuliskan disini?

karena ini hari bersejarah!!! ya...! sangat bersejarah...., paling tidak hari ini adalah 1 hari setelah pemilu tanggal 9 april 2009 yang berarti akan diingat di buku sejarah sebagai 1 lagi proses demokrasi bangsa yang diharapkan membawa perubahan!

"perubahan" yang seperti apa sih? semua menjanjikan "perbaikan", "perubahan nasib", etc...etc...etc...

some say's : "untuk Indonesia yang lebih baik..., kenapa tidak?" ( well..., why not?)

another say : "kembali ke ajaran bung Karno Indonesia kembali jaya!!!" ( sip..., di zaman bung karno dulu duit kita 2 kali kena sanering..., kita betul - betul "sejahtera")

sebenarnya seperti apa sih "lebih baik" yang disodorkan para politisi kita tersayang itu? seperti kata seorang mantan Jenderal yg menyebutkan anti kapitalisme dan ekonomi Liberal..., maka Indonesia dibawa untuk kembali berdikari dengan petani sebagai sokoguru ekonomi bangsa..., well...why not? but why should I listen to him?

sebenarnya seberapa pentingkah bagi rakyat untuk mengetahui langkah yang diambil calon pemimpinnya? pentingkah gaya ekonomi apa yang akan dianut sang pemimpin?

rakyat hanya tau bahwa saat ini jumlah pengangguran sudah lebih dari 40 juta orang ( usia produktif) and counting.... rakyat hanya tau bahwa saat ini rakyat kecil "megap - megap" hanya untuk sekolahkan anak dan beli beras. sebagian rakyat tau bahwa saat ini mereka di diskriminasikan dan tempat Ibadah pun dipersulit untuk didirikan. sebagian partai koar - koar sebagai partai agamis yang menjunjung "pluralitas, tapi bukan pluralisme" tapi saat pemimpinnya saya tanya soal "toleransi dan kebhinekaan" dia hanya menjawab dengan ngambang soal "berpegang pada acuan yang ada"

http://forum.detik.com/showpost.php?p=7125487&postcount=43

ada lagi partai yang berkoar soal "kontrak politik untuk rakyat" tapi nggak jelas seperti apa pelaksanaan dan peraturannya..., untuk petingginya maka saya sarankan :

kalau anda cuma bisa ngomong dan janji..., adalah lebih baik ngga usah sebut - sebut kontrak, kalau cuma seperti itu saya juga bisa kok..., toh kalau kontrak ngga dipenuhi saya tidak harus menanggung kompensasi apa - apa..., enak khan?

yg disebut kontrak itu ada jangka waktu, isi perjanjian, target, kekuatan hukum dan perjanjian yang mengikat. kalau cuma omongan mah namanya pepesan kosong bukannya "kontrak"

kalau ada di Indonesia tercinta ini..., partai dan tokoh yang berani bilang :

Saya bersedia menandatangani kontrak politik tertulis bahwa jika saya terpilih, dalam waktu 1 tahun pemerintahan saya maka Inflasi akan turun menjadi ....%, pengangguran turun ..... juta dan UMR naik.....% harga bensin tidak akan naik dan seluruh buku sekolah gratis!!! kebebasan beragama dan berserikat akan diberikan penuh dengan jaminan dari pemerintah! pungutan liar akan dibabat habis sampai 0% bla...bla...bla...

jika tidak maka sejak habis 1 tahun masa pemerintahan saya, kabinet saya dibubarkan dan saya turun dari jabatan, partai saya pun bubar.

lalu tanda tangan di hadapan notaris dan diatas materai.

maka saya pasti bersedia mengorbankan 5 menit waktu saya untuk memilih dia dan partainya...

tahun ini saya golput....

No comments:

Post a Comment