Saturday, August 21, 2010

Life..., between what you expect and what you face




"apa itu hidup? apakah saya menjalani hidup saya dengan benar? apa yang harus saya lakukan dengan hidup saya? apakah hidup saya telah cukup baik?"

segala pertanyaan menyangkut kehidupan dapat kita ajukan kepada siapa saja dan kita akan menemukan jawaban yg berbeda - beda...
dari lahir hingga saat ini saya tidak dapat dan saya ragu saya akan menemukan jawaban yang dapat memuaskan diri saya sendiri..., karena itu pada kesempatan ini saya ingin membahasnya dengan saudara sekalian untuk menggali jawaban yang mungkin dapat kita temukan dalam diri kita masing - masing.
jawaban apapun yang kita temukan mungkin tidak akan menjawab kehausan kita akan pengetahuan dan memenuhi ekspektasi kita... namun saya percaya hanya dengan menggali dari dalam diri sendiri kita akan semakin mendekati pencerahan..

kemarin malam seorang teman mencetuskan pertanyaan via twitter* (*follow me on : www.twitter.com/audiblerhytim) "apakah saya harus melakukan sesuatu yang HARUS saya lakukan walaupun saya tidak berbakat dalam melakukannya?"
pertanyaan ini sederhana namun cukup menggugah saya untuk berpikir...
dan pada akhirnya saya hanya dapat menjawab :
"Life isn't about doing what we're talented to do..., but to keep on living doing what we have to do"

tetapi saya pun tidak dapat memuaskan diri saya tersebut dengan jawaban itu..., saya terus berpikir sehingga saya mengingat percakapan saya dengan client saya pada siang harinya...
beliau berkata :
"hidup ini berat, sulit dan menyakitkan layaknya menelan pedang (ya pedang itu panjang, tajam dan jelas sulit ditelan) tapi inilah hidup dan segala kesulitan dan sakit itu menandakan kita hidup"
sebuah kata - kata yang sangat bijak dan menunjukan pengalaman hidup yang matang menurut saya..., terlebih kata - kata ini bukan keluar dari seorang yang pintar melainkan dari seorang yang sangat jauh dari berpendidikan.. (ya dia adalah seorang tukang sepeda yang ber migrasi ke jakarta dari sebuah kota kecil di kalimantan)

"hidup" di definisikan sebagai sebuah proses yang diawali dengan kelahiran..., ditandai dengan bernafas, makan dan berkembang biak dan diakhiri dengan sebuah kematian.. tapi manusia sebagai makhluk yang berpikir dan berakal akan memaknainya dengan berbagai macam hal...
proses kehidupan adalah sesuatu yang HARUS kita jalani bagaimanapun caranya hingga saat berakhirnya... namun dengan apa kehidupan kita diisi? hanya kita yang mampu menjawabnya...

di dalam sebuah buku (chicken soup for college soul) ada sebuah cerita menarik...

didalam sebuah kelas filsafat sang dosen memberikan pertanyaan kepada para mahasiswanya yg cerdas : "siapakah diantara kalian yang dapat menceritakan pada saya tentang orang tua kalian? mimpi mereka..., kehidupan mereka... dan keinginan mereka..."
hampir semua mahasiswa di dalam ruangan itu mengacungkan jari mereka...
lalu sang dosen kembali mengajukan pertanyaan : "siapa diantara anda yang dapat menceritakan hal yang sama tentang kakek dan nenek kalian?" maka setengah kelas mengacungkan tangan...
kembali sang dosen mengajukan pertanyaan : "menyangkut hal yang sama..., ceritakan tentang buyut kalian"
hampir tidak ada yang bisa menjawabnya.... tidak ada tangan teracung...

sang dosen berkata : "lihat! hanya dalam 2 generasi yang pendek! jika suatu hari seorang dosen lain mengajukan pertanyaan yang sama pada cucu buyut kalian... akankah mereka bisa bercerita tentang kalian? ataukah kalian pun akan segera terlupakan ditelan oleh waktu??? pikirkan! renungkan! kelas selesai!"

tidak ada yang bangkit dari kursi hingga 10 menit kemudian....


kesimpulan apa yang dapat kita tangkap dari cerita ini?
hidup adalah sesuatu yang akan dijalani semua manusia..., hidup tidak selalu indah dan sesuai apa yang kita harapkan..., lalu apakah kita akan sekedar "melalui" hidup ini melakukan apa yang harus kita lakukan atau mengisi hidup ini dengan sesuatu yang lain yg akan membuat hidup kita layak untuk diingat?

semoga sedikit cerita dari saya cukup untuk membantu anda menjawab sedikit dari pertanyaan anda tentang hidup...

Tuesday, December 22, 2009

“Lomba Desain Tshirt #bingkisanutkfollowers”







ini adalah design T-shirt titipan teman saya untuk keperluan lomba blogger oleh menkominfo.... silahkan hubungin sulamit@gmail.com untuk info lanjutan





Sunday, July 26, 2009

expendable




expendable alias"dapat dibuang" adalah sebuah kata yang sangat menarik bagi saya, sangat menarik saat seorang manusia dapat "digunakan sesuai keperluan" setelah itu disingkirkan karena keberadaannya telah lebih lama dari kegunaannya...

sangat menarik bagaimana manusia di dunia ini saling memanfaatkan..., mengambil apa yg dibutuhkannya dari orang lain..,setelah itu membuangnya begitu saja..., mungkin orang - orang seperti inilah yg paling disenangi didunia ini..., dipakai, dimanfaatkan, lalu setelah itu dapat dibuang... dengan kata lain : praktis, mudah, ekonomis...

cukup menarik bahwa manusia dapat mengorbankan apa saja yang tidak dibutuhkan..., benda, karyawan bahkan teman sekalipun!
saya semakin meyakini bahwa manusia memang makhluk yg sangat menarik..., makhluk sosial sekaligus serigala bagi sesamanya




call me a liar, call me coward tell me that I,m a sinner but still I love you this much..., may your life be blessed..., being well and happy ( Liongky Nugraha)

Tuesday, June 16, 2009

secularism allergic

 belum lama ini saya berkunjung ke rumah seorang teman saya..., dan saya sedikit terkejut melihat piagam seperti gambar ini tergantung di tembok rumahnya dalam jumlah banyak....

ternyata orang tuanya adalah aktivis di Lions Club Indonesia, oranisasi yg resminya adalah organisasi sosial sekuler yang sayangnya sering mendapat fitnah negatif sebagai "organisasi mantel Yahudi" oleh sebagian kalangan masyarakat....

tetapi setelah menimbang banyak fenomena saya kemudia memahami fenomena yg timbul di masyarakat tersebut : alergi sekularisme

disadari atau tidak.., kebanyakan ( kalau tidak bisa dikatakan hampir semua) organisasi sosial di Asia dan terutama di Indonesia sangat berdasarkan pada Agama.... ( panti Asuhan muslim, Kristen, yayasan Budha Tzu Chi, dkk) sepertinya hal ini menimbukan sebuah gejala alergi tidak menyenangkan kepada segala sesuatu yang berbau sekuler..., lepas hal itu baik atau buruk...., yg timbul adalah kecurigaan berlebihan terhadap segala sesuatu yang diluar religion virtue.

hal ini diperkuat dengan maraknya indoktrinasi kepada masyarakat untuk anti "sipilis" ( sekularisme, pluralisme,  liberalisme) dengan fanatisme buta yang bahkan tidak mengindahkan kebaikan dari nilai - nilai tersebut, yang mana sebenarnya adalah hasil nalar dan karya cipta manusia dalam filosofi kehidupan, sosial, budaya dan cara berpikir.

jika saja manusia dapat bergaul dan bermasyarakat dengan sedikit saja meninggalkan nilai - nilai keagamaan ( tidak berarti pergaulan liar) maka saya dapat berpikir tentang hal yang sama dengan Jhon Lenon : 

Imagine there's no Heaven 
It's easy if you try 
No hell below us 
Above us only sky 
Imagine all the people 
Living for today 

Imagine there's no countries 
It isn't hard to do 
Nothing to kill or die for 
And no religion too 
Imagine all the people 
Living life in peace

jika kita terus menerus berpikir tentang agama dan pahala saat berbuat sebuah kebaikan, kapan kita akan menjadi manusia yang lebih baik?

manusia yang "baik" adalah mereka yang dapat melakukan hal yang "benar" tanpa perlu didikte tentang "kebenaran"Liongky Nugraha 

Liberalism is My Virtue, Freedom is My state of mind!

Wednesday, May 13, 2009

Regret... ( this post is dedicated for the only one I love..., but also the one I hurt)


menyesal selalu datang terlambat..., mengapa? 

sebab dengan menyesali..., kita akan mengetahui bahwa kita telah melakukan kesalahan..., dengan rasa sakit kita akan mengingat..., dan rasa sakit itu akan terus mengendap..., membuat kita tidak akan melupakannya...

manusia begitu terbiasa untuk melupakan apa yg dia miliki sampai dia kehilangan semuanya.., karena itulah ada rasa sakit... karena itulah hati bisa hancur..., dan dari rasa sakitlah manusia bisa belajar!

ternyata ada 1 sisi kebinatangan yg kita liat disini..., kuda akan berjalan mengikuti pecut dari sang kusir..., rasa sakit membuatnya belajar untuk berlari sehingga tidak disakiti lagi..., dan apakah kita yang manusia ini sebegitu lebih bodoh sehingga harus mengalami rasa sakit baru mengerti apa yg harus diperbuat?

saya mengalami..., dan mengetahui apa yang disebut "bodoh" dan sekarang merasakan apa yg disebut "sakit"

so damn Ironic eh....

Monday, April 20, 2009

a single step at a time


That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind. ( Neil Arden Armstrong)

seringkali saya berpikir..., "benarkah cita - cita harus digantung setinggi langit?"
bagi sebagian orang mungkin benar..., mungkin juga tidak
tanpa mimpi yang besar untuk dapat terbang ke angkasa..., manusia takkan pernah sampai pada sebuah revolusi transportasi yang sekarang kita kenal sebagai "pesawat terbang"
tapi dari kenyataan hidup, beberapa penemuan besar diawali dengan langkah pertama yang sulit sekali dapat kita bayangkan betapa "nggak canggih" nya...

ketika george friedel menemukan struktur Liquid Chrystal Display apakah dia sudah berpikir tentang Blackberry storm 9500 dengan touch screen nya?
saya rasa tidak...

namun 1 hal yang pasti adalah mereka tidak ragu untuk mengambil langkah pertama yang di kemudian hari akan terukir dalam sejarah

ada pepatah cina yang berkata :

perjalanan 1000 Li* dimulai dengan 1 langkah

* Li = +/- 3 Mile

kekurangan mimpi akan membuat kita tidak pernah mengukir cita - cita...
ketidakmampuan untuk bercita - cita akan membuat kita jauh dari kemajuan
tapi mimpi dan cita - cita tak berarti apa - apa tanpa 1 langkah pertama...

That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind.

Monday, April 13, 2009

conspiracy?


bicara konspirasi selalu mengingatkan saya pada "Indonesia"
karena entah kenapa konspirasi selalu menjadi topik paling hangat di Indonesia ini...
mulai dari pembunuhan munir, kasus korupsi sampai yang paling "happening" saat ini seperti guyonan soal "protocol of Zion"

sebenarnya saat ditilik ulang..., ada sebuah pertanyaan besar yang mengganjal di benak saya :
mengapa bangsa kita begitu gemar mengungkapkan berbagai teori soal konspirasi dalam menghadapi masalah yang ada di depan kita saat ini.
krisis ekonomi akibat kospirasi, pengaruh buruk pornografi adalah konspirasi.., etc...etc...etc...

pernahkah terpikir bahwa ada kospirasi atau tidak..., kita BISA mencegah hal buruk yang direncanakan oleh siapapun ( lepas dari teori "konspirasi" ini benar atau tidak) ?

sepertinya kita sering "terlena" menyalahkan orang lain ( Zionis busuk, Liberal keji, dll...) daripada mencari solusi dari apa yang kita alami sendiri saat ini....
sekalipun kita mencerca dan "mengungkap rencana jahat" (kalau ada) orang lain..., apakah apa yang terjadi pada kita akan berubah menjadi lebih baik?

- Krisis Ekonomi akibat kospirasi asing! ( lupa kalau eksport non migas kita belum maksimal..., saat harga minyak turun kita kelabakan )

- terjangan ekonomi kapitalis memiskinkan kita! ( Lupa kalau monopoli pemerintah menyengsarakan petani dan peternak..., saat harga beras sedang "bagus" pemerintah mengImport beras dari Thailand.., saat harga ayam sedang "bagus" maka import paha ayam amerika... sistem ekonomi pasar bebas tapi dengan pendekatan intervensi pemerintah yang terlalu besar..., mana bisa beres?)

- Pornografi merajalela akibat terjangan liberalisme! ( aparat hukum saja mudah disuap..., pembajakan tidak ditindak dengan tegas..., bagaimana caranya mengontrol pornografi?)

pada sebuah buku ( chicken soup for the college soul) saya pernah membaca sesuatu yang menarik :

seorang anak muda yang marah dan kesal pada ayahnya menulis di essay yang dikumpulkan ke dosen filsafatnya "saya anak orang tolol!!!" dan jawaban yang menyentak muncul dari sang dosen yang mengembalikan catatan tersebut ( dan ternyata menanggapinya dengan serius) :
apa hubungan "anak orang tolol" dengan kelanjutan kehidupan anak itu sendiri?


ya! kita terlalu senang bermain "salahkan orang lain" daripada berpikir dan bertindak bagi diri kita sendiri! tidakkah kita sadar bahwa dengan menyalahkan orang lain atas segala hal yang terjadi pada diri kita..., secara tidak langsung kita telah menempatkan diri kita sendiri sebagai "object" dan bukannya "subject" dalam kehidupan kita sendiri?

saya melihat..., saya berpikir..., dan suatu saat saya akan mencapai "kesadaran" ( Liongky Nugraha )